RSS Feed

Rabu, 16 Maret 2011

METODE ILMIAH

Metode ilmiah adalah suatu proses berpikir untuk mendapatkan cara penyelesaian yang mungkin terhadap suatu masalah. Proses tersebut termasuk dengan mencoba tiap-tiap kemungkinan untuk mendapatkan pemecahan yang terbaik.
Mengapa perlu metode ilmiah ??
Karena metode ilmiah sendiri memiliki manfaat untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat. Dengan adanya metode ilmiah pertanyaan-pertanyaan dapat mudah terjawab. Seperti menjawab seberapa jauh, mengapa seperti itu, apakah benar, dan lain-lain.

>Karakteristik Metode Ilmiah
metode ilmiah memiliki karakteristik yaitu :
1. Merumuskan serta mendefinisikan masalah
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Untuk menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Sampai kemana luas masalah yang akan dipecahkan. Sebutkan beberapa kata kunci (keywords) yang terdapat dalam masalah. Misalnya masalah yang dipilih adalah “bagaimana pengaruh pemberian ASI terhadap bayi baru lahir? Berikan definisi tentang ASI, tingkat keberhasilan ASI dan angka kejadiannya, dll.
2. Mengadakan studi kepustakaan
Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan adalah mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindarkan oleh seorang peneliti.
3. Memformulasikan hipotesis
Setelah diperoleh informasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada sangkut pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan, maka tiba saatnya peneliti memformulasikan hipotesis-hipotesis penelitian. Hipotesis tidak lain dari kesimpulan-kesimpulan sementara tentang hubungan sangkut-paut antar variabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesis merupakan kesimpulan tentatif yang diterima secara sementara sebelum di uji.
4. Menentukan model untuk menguji hipotesis
Setelah hipotesis ditetapkan, selanjutnya adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesis tersebut. Pada ilmu-ilmu sosial yang telah lebih berkembang, pengujian hipotesis didasarkan pada kerangka analisis (analytical framework) yang telah ditetapkan.
5. Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesis. Data tersebut yang merupakan fakta yang digunakan untuk menguji hipotesis perlu dikumpulakan. Bergantung dari masalah yang dipilih dan metode penelitian yang akan digunakan, teknik pengumpulan data akan berbeda-beda.
6. Menyusun, menganalisis, dan memberikan interpretasi
Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk mengadakan analisis. Sebelum analisis dilakukan, data tersebut disusun lebih dahuklu untuk mempermudah analisis. Penyusunan data dapat dalam bentuk tabel ataupun membuat coding untuk analisis dengan komputer. Sesudah data di analisis, maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.
7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesis. Apakah hipotesis benar untuk diterima, ataukah hipotesis tersebut ditolak. Saran-saran apa yang dapat ditarik dari hasil penelitian dan bagaimana implikasinya untuk kebijakan?
8. Membuat laporan ilmiah
Langkah akhir dari suatu penelitian adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri pula. Berdasarkan atas langkah serta kriteria dari metode ilmiah.

>Metode ilmiah juga memiliki beberapa Kriteria antara lain :
1. Berdasarkan fakta.
2. Bebas dari prasangka.
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis.
4. Perumusan masalah, antara lain dengan menyusun hipotesis.
5. Menggunakan ukuran obyektif.
6. Menggunakan teknik kuantitatif dan atau kualitatif.

>Langkah langkah dalam metode ilmiah
1. Memilih dan mendefinisikan masalah.
2. Survei terhadap data yang tersedia.
3. Memformulasikan hipotesa.
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.
5. Mengumpulkan data primair.
6. Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.
7. Membual generalisasi dan kesimpulan.
8. Membuat Laporan

>Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/29/apakah-yang-dimaksud-dengan-metode-ilmiah/
http://www.aguschandra.com/2010/10/metode-ilmiah/
http://redmycloudy.blogspot.com/2009/10/metode-ilmiah.html

0 komentar:

Posting Komentar